Palangka Raya – Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa peran masjid di Indonesia harus melampaui fungsi utamanya sebagai tempat ibadah. Menurut politikus senior tersebut, masjid memiliki fungsi strategis dalam membangun fondasi kehidupan sosial yang damai, sejahtera, dan maju.
Baca Juga : Pelajar SMA di Inggris Dihukum Penjara Seumur Hidup atas Kasus Pembunuhan Teman Sekolah
Dalam acara pelantikan pengurus Pimpinan Wilayah DMI Kalimantan Tengah di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, pada Rabu (12/11/2025), JK mendorong seluruh masjid agar berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang memberikan manfaat konkret bagi masyarakat sekitar, termasuk di bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
“Memakmurkan masjid tidak hanya dari sisi fisik, yaitu pembangunan dan keindahan, tetapi juga dalam menghidupkan aktivitas keumatan,” ujar JK. Ia menekankan bahwa masjid yang ideal tidak hanya indah bangunannya, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan lingkungan dan jamaah di sekitarnya.
Simbol Persatuan dan Pilar Toleransi
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI dua periode ini menyoroti fungsi sosial masjid sebagai simbol persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Menurutnya, masjid menjadi ruang inklusif yang mempersatukan umat tanpa membeda-bedakan suku, golongan, maupun latar belakang sosial.
“Di masjid, semua orang berdiri sejajar tanpa perbedaan. Masjid menjadi tempat memupuk kebersamaan dan memperkuat toleransi di tengah keberagaman,” kata Jusuf Kalla.
JK juga secara khusus menekankan pentingnya menjaga semangat toleransi dan moderasi beragama, yang menjadi ciri khas dan kekuatan Islam di Indonesia. Nilai-nilai kedamaian dan kebersamaan inilah yang harus terus diperkuat demi menjaga keutuhan bangsa.
“Kita bersyukur, Islam di Indonesia tumbuh dalam suasana damai dan moderat. Inilah yang membedakan kita dengan banyak negara lain. Mari kita jaga persatuan dan terus menjadikan masjid sebagai sumber kebaikan dan kemajuan,” tutupnya.
Masjid Sebagai Pusat Peradaban dan Pendidikan Karakter
Di tempat yang sama, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, yang baru dilantik sebagai Ketua Umum Pengurus Wilayah DMI Kalteng, menyambut baik amanah tersebut dan sejalan dengan visi yang disampaikan Jusuf Kalla.
Menurut Gubernur, masjid memiliki peran strategis sebagai pusat peradaban yang komprehensif, tidak hanya sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat:
- Pendidikan dan Dakwah: Mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.
- Sosial dan Ekonomi Umat: Mendorong inisiatif ekonomi mikro dan membantu masyarakat kurang mampu.
- Persaudaraan: Memperkuat tali silaturahmi antarwarga.
“Kita ingin mencetak generasi yang memiliki adab, sikap, dan karakter baik, karena itu adalah fondasi utama dalam membangun kemajuan Kalimantan Tengah dan Indonesia,” jelasnya.
Gubernur berharap momentum pelantikan pengurus DMI Kalteng ini menjadi titik awal untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara DMI dengan pemerintah daerah serta seluruh elemen masyarakat. Tujuannya adalah untuk memakmurkan masjid dan meningkatkan peran DMI sebagai wadah pemersatu umat.
“Mari kita jadikan pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi awal dari kerja besar yang dilandasi keikhlasan dan pengabdian demi kemajuan umat dan daerah,” pungkas Agustiar Sabran.