JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan janji kampanye unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kini mulai menemukan bentuk konkretnya. Badan Gizi Nasional (BGN) mengonfirmasi bahwa susu telah ditetapkan sebagai salah satu komponen utama dalam setiap paket MBG.
Baca Juga : Kasino Online dan Bayangan di Balik Gemerlap Digital: Mengapa Perlu Waspada
Penetapan susu sebagai menu wajib ini tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak, tetapi juga dirancang sebagai mesin penggerak ekonomi kerakyatan, khususnya bagi peternak lokal.
Realisasi Janji: Dari Visi Kampanye Menjadi Program Nasional
Anggota Tim Pakar Bidang Susu BGN, Epi Taufik, menyatakan bahwa keputusan ini menandai realisasi nyata dari komitmen politik pasangan terpilih.
“Langkah ini menandai realisasi konkret dari salah satu janji kampanye unggulan Prabowo-Gibran, yakni menyediakan makan siang dan susu gratis bagi pelajar serta santri,” tutur Epi dalam keterangan pers resmi BGN, Senin (13/10/2025).
Menurut Epi, penyediaan makanan dan susu gratis di sekolah-sekolah bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan stunting di kalangan anak usia sekolah, yang merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa.
Manfaat Ganda: Gizi Naik, Ekonomi Peternak Sejahtera
Komitmen pemerintah untuk memasukkan susu dalam MBG dirancang dengan mekanisme yang menguntungkan peternak rakyat. BGN menetapkan adanya kewajiban kandungan minimal 20 persen susu segar yang berasal dari produksi lokal dalam setiap produk susu MBG yang didistribusikan.
Ini menciptakan pasar yang pasti dan berkelanjutan (captive market) bagi peternak rakyat di berbagai daerah.
“Program ini menyehatkan anak-anak sekaligus menyejahterakan peternak. Jadi, manfaatnya ganda, ada gizi naik, ekonomi rakyat bergerak, peternak semakin sejahtera karena mendapat pasar tetap dari program ini,” jelas Epi Taufik.
Dengan total sasaran jutaan pelajar dan santri, program MBG diharapkan mampu menyerap produksi susu segar nasional secara signifikan, memberikan stabilitas pendapatan bagi sektor peternakan, dan pada akhirnya, memperkuat ketahanan pangan hewani di Indonesia.
MBG sebagai Warisan Jangka Panjang Indonesia Emas 2045
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa MBG adalah wujud nyata komitmen pemerintah.
“Janji kampanye Prabowo-Gibran kini sudah diwujudkan melalui MBG. Setiap kotak susu yang diminum anak sekolah adalah simbol dari kerja nyata pemerintah untuk membangun masa depan bangsa,” ujar Hida.
Lebih lanjut, BGN menekankan bahwa visi program MBG melampaui sekadar penurunan angka kekurangan gizi. Program ini diupayakan menjadi sebuah warisan nasional yang bersifat jangka panjang.
“Kita ingin MBG menjadi warisan jangka panjang. Tidak hanya menurunkan angka kekurangan gizi, tetapi juga menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas, fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Hida.
Dengan demikian, integrasi susu dalam MBG mencerminkan kebijakan holistik pemerintah, yang menghubungkan kesehatan publik, pendidikan, dengan penguatan ekonomi sektor peternakan domestik. Program ini diharapkan dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, sesuai dengan cita-cita pembangunan nasional.