Tangerang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi cuaca yang memburuk ini diperkirakan akan berlangsung selama satu pekan, yakni sejak tanggal 7 hingga 15 November 2025.
Baca Juga : Memaksimalkan Performa: Panduan Menggunakan Mode Manual (Triptonic) pada Mobil Matik
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, menjelaskan bahwa imbauan ini dikeluarkan sebagai tindak lanjut atas peringatan dini yang diterima dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II. Laporan tersebut mengindikasikan adanya peningkatan signifikan dalam potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di kawasan Banten, termasuk di dalam wilayah Kota Tangerang.
“Khusus wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi,” kata Mahdiar di Tangerang, pada Sabtu (8/11/2025), dikutip dari Antara.
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Kesiapsiagaan Tim
Mahdiar secara khusus mengingatkan masyarakat agar mewaspadai berbagai dampak dari cuaca ekstrem yang termasuk dalam kategori bencana hidrometeorologi, seperti kemungkinan terjadinya angin kencang, genangan air, dan pohon tumbang.
Untuk memitigasi dampak tersebut, seluruh jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang telah disiagakan. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup, serta aparat di tingkat kecamatan dan kelurahan diinstruksikan untuk memantau kondisi lapangan secara intensif. Mereka diminta untuk menjaga koordinasi cepat jika terjadi genangan atau bencana.
“Kami sudah menyiagakan tim siaga bencana di 13 kecamatan. Warga kami imbau untuk menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan dan segera melapor ke call center 112 jika ada kejadian darurat,” tegasnya.
Imbauan Kebersihan Lingkungan dan Kesiapan Warga
Meskipun Kota Tangerang bukan merupakan wilayah pesisir, Mahdiar menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak tidak langsung dari peningkatan curah hujan yang dapat memengaruhi volume dan aliran air sungai.
BPBD mengajak masyarakat untuk menjadikan kesiapsiagaan sebagai respons kolektif dalam menghadapi siklus tahunan musim hujan.
“Musim hujan adalah siklus tahunan yang bisa kita hadapi bersama dengan kesiapsiagaan. Yang penting, tetap waspada, jaga lingkungan dan segera tanggap bila ada tanda-tanda bahaya,” pesannya.
Program siaga dan koordinasi antarperangkat daerah ini bertujuan untuk meminimalisasi dampak negatif bencana hidrometeorologi sekaligus memperkuat kesiapsiagaan dan ketangguhan warga Kota Tangerang dalam menghadapi musim hujan.