SEMARANG – Sebuah inovasi signifikan dalam fasilitas jalan tol di Indonesia telah diresmikan. Hotel Swiss-belexpress di Rest Area Travoy KM 379 A (arah Semarang) ruas Tol Semarang-Batang telah resmi beroperasi sejak 10 Oktober 2025. Hotel ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PT Jasamarga Related Business (JMRB) dan PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN).
Baca Juga : Alarm Pensiun Indonesia: Pendapatan Pensiunan Hanya 10-15 Persen Gaji, Jauh di Bawah Standar Global
Hotel ini tidak hanya menambah fasilitas istirahat, tetapi juga menjadi hotel pertama yang berdiri di antara 26 Travoy Rest yang dikelola oleh PT JMRB, menjadikannya sebagai proyek percontohan (pilot project) untuk pengembangan fasilitas menginap di seluruh rest area Jasa Marga.
Konsep Fleksibel untuk Pengguna Jalan Tol
Hotel Swiss-belexpress di KM 379A ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan fleksibel pengguna jalan tol. Region Head Office IV PT JMRB, Angga Dwi Utama, menjelaskan rincian fasilitas hotel:
- Luas Lahan: Dibangun di atas lahan seluas 3.928 meter persegi.
- Kapasitas Kamar: Menyediakan 28 unit kamar.
- Fasilitas Penunjang: Dilengkapi dengan meeting room, lounge, dan area bermain anak, semua dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para pelancong.
Fitur paling unik dan adaptif dari hotel ini adalah sistem waktu inap yang fleksibel. Pengunjung dapat memilih durasi menginap mulai dari:
- 4 jam
- 8 jam
- 12 jam
- Hingga harian
Sistem ini sangat ideal bagi pengemudi yang hanya membutuhkan istirahat singkat untuk memulihkan energi sebelum melanjutkan perjalanan jarak jauh.
Jaminan Keamanan Transaksi Tol: Skema Anti-Kedaluwarsa
Salah satu kekhawatiran terbesar pengguna jalan tol ketika menginap lama di rest area adalah potensi kedaluwarsa waktu transaksi pada kartu e-toll mereka. Jika waktu tap-in dan tap-out terlalu jauh, kartu tol dapat ditolak oleh gerbang tol (GT) keluar.
Menanggapi potensi masalah ini, PT JMRB telah menyiapkan skema terperinci yang menjamin para tamu hotel dapat melanjutkan perjalanan mereka dengan lancar tanpa kendala teknis e-toll.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder, termasuk PT JSB (Jasa Marga Semarang Batang), agar penanganan kendaraan yang menggunakan fasilitas hotel bisa tersistem dengan baik, transparan, dan tetap mematuhi regulasi pengelolaan transaksi tol,” kata Angga.
Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen PT JMRB untuk meningkatkan layanan dan menghilangkan keraguan bagi pengguna jalan tol untuk beristirahat dengan durasi lebih panjang.
“Kami ingin pastikan bahwa istirahat di rest area bukan lagi sekadar berhenti sejenak, tapi menjadi pengalaman yang nyaman, aman, dan tanpa repot. Termasuk dari sisi teknis seperti akses keluar tol,” tutup Angga.
Beroperasinya Swiss-belexpress ini menandai langkah maju dalam pengembangan rest area di Indonesia, mengubahnya dari sekadar tempat singgah menjadi destinasi peristirahatan terintegrasi yang menawarkan kenyamanan maksimal bagi pengguna jalan tol.